
1. Arti Kehidupan.
Semua orang pasti menanyakan pertanyaan yang penuh arti ini. Kita pasti berpikir kritis tentang siapa diri kita, mengapa kita ada, darimana kita berasal, dan kemana tujuan kita. Hanya sedikit orang yang merenungkan persoalan-persoalan ini dengan benar. Demikianlah, kita sekarang hidup di jaman yang penuh kejahatan dan kekacauan. Iman mempunyai jawaban atas semua pertanyaan penting ini.
2. Manusia Mendambakan Kasih.
Kita ingin mengasihi dan dikasihi. Di atas segalanya manusia mencari persatuan dengan Allah. Tetapi kita tidak mungkin mencintai sesuatu yang tidak kita kenal. Amatlah mudah untuk menciptakan dan menginginkan gambaran yang keliru tentang Allah. Saat kita belajar tentang Iman, kita akan lebih mudah bertumbuh dalam kasih kepada Allah, dan melalui Dia, kita mengasihi sesama.
3. Manusia Mendambakan Kebaikan.
Semua orang mencari apa yang baik, meskipun bisa salah mengerti tentang kebaikan. Untuk mengetahui apa yang baik kita harus berpaling kepada Allah dan belajar dari Dia. Allah adalah pangkal Segala Kebaikan. Selain Allah, manusia tak dapat mengenal apa yang sungguh-sungguh baik (bdk. Luk 18:18-20).
4. Manusia Mendambakan Kebenaran.
Allah adalah Kebenaran Mutlak. Ketidaktahuan, kekeliruan, pengelabuan, dan kebenaran yang setengah-setengah adalah akar dari setiap kejahatan. Kristus memanggil kita untuk tetap hidup dalam firman-Nya (mempelajari Iman) sehingga kita dapat mengetahui kebenaran dan dimerdekakan oleh kebenaran itu. Kristus sendiri adalah Kebenaran (bdk. Yoh 8:31-32, 14:6).
5. Manusia Mendambakan Keselamatan.
Keselamatan tidak hanya bergantung pada apa yang kita perbuat, tapi juga pada apa yang kita percayai. Semua manusia, raga dan jiwa, memerlukan keselamatan. Jiwa mencakup pikiran (tujuannya adalah untuk mengetahui kebenaran) dan kehendak (tujuannya untuk memilih apa yang baik). “Tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah” (Ibr 11:6). Lihat juga Kredo Athanasius.
6. Demi Kasih kepada Sesama.
Mengasihi berarti menginginkan apa yang baik bagi orang lain, tidak peduli berapa banyak (pengorbanan) yang harus aku tanggung. Kebaikan tertinggi adalah kehidupan kekal, oleh karena itu mengasihi sesama berarti wajib melakukan apa saja semampu kita untuk membantu mereka memperoleh hidup yang kekal. Membagikan Iman Sejati dengan orang lain adalah suatu cara yang mendasar dalam mengasihi sesama. Tetapi kita tidak mungkin memberi sesuatu yang tidak kita punyai, sebab itu kita perlu belajar tentang Iman dan selalu siap untuk memberikan alasan tentang harapan yang ada dalam diri kita (bdk. 1 Ptr 3:5).
7. Bertahan dalam Krisis.
Kita sedang berada dalam krisis yang mengerikan, suatu disorientasi yang jahat, yang pada puncaknya adalah krisis iman! Karena Iman sedang hilang, banyak jiwa masuk neraka. Bunda Maria Fatima datang untuk memperingatkan kita tentang ini dan jangan sampai kita kehilangan dogma Iman yang membawa keselamatan. Kita harus belajar menghindari modernisme yang selalu berubah (sintesis dari semua ajaran sesat) dan sebaliknya membangun rumah di atas dasar yang kokoh (bdk. Mat 7:24-27).
Diterjemahkan oleh Katolik Angelus Domini dari
“Basic Catechism with David Rodriguez: Why Study the Faith?”
Sumber: The Fatima Center
https://fatima.org/wp-content/uploads/2020/07/01-Why-Study-the-Faith_Notes.pdf
Katolik Angelus Domini
+JMJ+
Catholic Tradition Restorer
Facebook: Katolik Angelus Domini | Instagram: @katolikangelusdomini
Comments